Oleh : dr. Nur
Usriana (Dokter Konsultan Medis pada Klinik Athari)
Apakah anda pernah mendengar
tentang angin duduk? Mungkin anda pernah mendengar dari tetangga, kerabat atau
sahabat anda yang meninggal karena angin duduk. Istilah angin duduk
atau angina sering
kita dengar di masyarakat umum. Pengertian dari angin duduk masih simpang siur.
Ada yang menganggap angin duduk seperti masuk angin tetapi dapat mematikan, ada
pula yang menganggap angin duduk sebagai masuk angin yang berbahaya dan dapat
menimbulkan kematian. Pada kehidupan sering kita jumpai kejadian-kejadian
seperti pada saat duduk maupun beraktivitas tiba-tiba orang tersebut merasakan
tidak enak pada tubuhnya, sesak nafas dan dada yang terasa sakit kemudian tidak
lama kemudian meninggal, namun banyak orang tidak mengetahui penyebab dari
kematian secara tiba-tiba tersebut. Kematian secara tiba-tiba umumnya sering
berhubungan dengan gangguan jantung. Karena tidak ada dalam istilah kedokteran,
maka istilah yang mirip dengan yang dimaksud angin duduk adalah angina pectoris.
Apa sebenarnya yang dimaksud dengan angin duduk atau angina?
Apa itu Angina?
Angina pektoris adalah suatu
keadaan klinik yang ditandai dengan rasa tidak enak atau nyeri di dada akibat
iskemia jaringan otot jantung. Iskemia ini terjadi karena suplai oksigen yang dibawa
oleh aliran darah koroner tidak mencukupi kebutuhan oksigen miokardium. Hal ini
terjadi bila kebutuhan oksigen miokardium meningkat (misalnya karena kerja
fisik, emosi, tiroksikosis, hipertensi), atau bila aliran darah koroner
berkurang (misalnya pada spasme trombus koroner) atau bila terjadi keduanya.
Gejala Angina pactoris ini
mirip seperti gejala masuk angin biasa, hanya dengan keadaan yang sedikit lebih
berat. Oleh karena itu seringnya penyakit ini dianggap remeh dan tidak segera
mendapatkan penanganan yang benar. Jika dilihat secara medis, penyakit ini
sebenarnya adalah gejala penyakit jantung koroner. Penyakit ini sangat fatal,
jika dalam rentang waktu 15-30 menit setelah serangan pertama tidak segera
mendapatkan pertolongan medis, maka dapat berujung kepada kematian. Penyebab
meninggalnya adalah penyakit jantung yang tidak disadari oleh si penderita.
Jantung yang mengalami gangguan koroner tidak mendapatkan oksigen yang cukup
sehingga berhenti bekerja.
Bagaimana gejala
dari angina?
Rasa nyeri atau rasa
ditekan/terhimpit beban di dada kiri yang menyebar ke lengan kiri bagian dalam
dan kadang sampai kepundak, bahu dan leher kiri, bahkan dapat sampai ke
kelingking kiri. Rasa nyeri dapat disertai beberapa atau salah satu gejala
berikut ini : berkeringat dingin, mual dan muntah, rasa lemas, berdebar dan
rasa akan pingsan ( fainting ). Hal ini mengindikasikan bahwa jantung
tidak mendapatkan cukup oksigen karena penyumbatan koroner. Angina dapat
menjadi peringatan bagi setengah dari mereka yang menderita serangan jantung.
Jika Anda sering mengalami hal tersebut, segeralah ke dokter untuk memeriksa
jantung Anda
![]() |
Apa penyebab dari
Angina?
Orang awam menyebutnya angin
duduk sedangkan dunia kedokteran menyebutnya Angina pectoris namun keduanya
adalah sama, yakni adanya penyempitan atau penyumbatan pada pembuluh darah
jantung oleh karena trombosis oleh sel darah yang beku atau thrombus maupun
aterosklerosis atau timbunan lemak dalam pembuluh darah yang mengakibatkan
pembuluh darah tersumbat.
Bagaimana mencegah
terjadinya Angina?
Masyarakat modern dewasa ini
hidup dengan resiko besar penyakit jantung. Penyakit ini menduduki urutan
pertama penyakit yang banyak membunuh orang Indonesia. Pencegahan dapat
dilakukan dengan menjaga agar tekanan darah tetap terkontrol pada riwayat
hipertensi, menjaga kadar kolesterol dan gula darah tetap dalam batas normal. Oleh
karena itu kita harus memperbaiki pola hidup. Kebiasaan makan junkfood dan
makanan yang mengandung kolesterol tinggi menjadi penyebabnya. Pola makan yang
baik harus mengikuti pola makan empat sehat lima sempurna. Sehingga efek buruk
yang mungkin ada pada makanan yang berlemak dapat dieliminasi dengan adanya
makanan yang lain.
Dan yang terakhir adalah
melakukan olahraga teratur. Olahraga adalah solusi klasik dari setiap masalah
kesehatan. Olahraga diyakini dan terbukti mampu untuk menjaga kesehatan kita.
Jantung akan secara aktif terbiasa bekerja pada keadaan yang prima, sehingga
tidak akan ada masalah ketika harus bekerja sedikit lebih keras daripada biasanya.
Pada usia > 40 tahun terutama
laki-laki,sebaiknya dilakukan pemeriksaan jantung 6 bulan satu kali untuk upaya
terhadap screening dari angina pectoris.
Bagaimana Penanganan Awal
Serangan Angina Pectoris?
1. Jangan Panik.
2. Bila penderita sadar :
Baringkan/dudukan penderita dengan posisi senyamannya posisi penderita,
Bila penurunan kesadaran :
letakkan tubuh penderita dalam posisi telentang dengan posisi tangan diluruskan
kesamping.
3.
Berikan
udara yang cukup (jangan mengerumuni penderita).
4.
Segera
telpon ambulance atau tanyakan orang disekitar anda adakah dokter atau perawat.
5.
Periksa
arteri karotis, bila pulse tidak teraba, segera lakukan kompresi/tekanan pada
jantung penderita sebanyak 30x dilanjutkan dengan nafas bantuan (dari mulut-ke
mulut) sebanyak 2 kali, selama 1 menit atau sampai pertolongan dating
(ambulace/tenaga medis)
6.
Prinsipnya
semakin cepat penderita yang terkena
serangan jantung mendapat pertolongan maka akan lebih besar peluang
penderita untuk tetap hidup.
SUMBER:
1.
https://www.nhlbi.nih.gov
2.
my.americanheart.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar