Rabu, 18 Juni 2014

Mengenal Angin Duduk atau Angina

Oleh : dr. Nur Usriana (Dokter Konsultan Medis pada Klinik Athari)


Apakah anda pernah mendengar tentang angin duduk? Mungkin anda pernah mendengar dari tetangga, kerabat atau sahabat anda yang meninggal karena angin duduk. Istilah angin duduk atau angina sering kita dengar di masyarakat umum. Pengertian dari angin duduk masih simpang siur. Ada yang menganggap angin duduk seperti masuk angin tetapi dapat mematikan, ada pula yang menganggap angin duduk sebagai masuk angin yang berbahaya dan dapat menimbulkan kematian. Pada kehidupan sering kita jumpai kejadian-kejadian seperti pada saat duduk maupun beraktivitas tiba-tiba orang tersebut merasakan tidak enak pada tubuhnya, sesak nafas dan dada yang terasa sakit kemudian tidak lama kemudian meninggal, namun banyak orang tidak mengetahui penyebab dari kematian secara tiba-tiba tersebut. Kematian secara tiba-tiba umumnya sering berhubungan dengan gangguan jantung. Karena tidak ada dalam istilah kedokteran, maka istilah yang mirip dengan yang dimaksud angin duduk adalah angina pectoris. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan angin duduk atau angina?
Apa itu Angina?
Angina pektoris adalah suatu keadaan klinik yang ditandai dengan rasa tidak enak atau nyeri di dada akibat iskemia jaringan otot jantung. Iskemia ini terjadi karena suplai oksigen yang dibawa oleh aliran darah koroner tidak mencukupi kebutuhan oksigen miokardium. Hal ini terjadi bila kebutuhan oksigen miokardium meningkat (misalnya karena kerja fisik, emosi, tiroksikosis, hipertensi), atau bila aliran darah koroner berkurang (misalnya pada spasme trombus koroner) atau bila terjadi keduanya.
Gejala Angina pactoris ini mirip seperti gejala masuk angin biasa, hanya dengan keadaan yang sedikit lebih berat. Oleh karena itu seringnya penyakit ini dianggap remeh dan tidak segera mendapatkan penanganan yang benar. Jika dilihat secara medis, penyakit ini sebenarnya adalah gejala penyakit jantung koroner. Penyakit ini sangat fatal, jika dalam rentang waktu 15-30 menit setelah serangan pertama tidak segera mendapatkan pertolongan medis, maka dapat berujung kepada kematian. Penyebab meninggalnya adalah penyakit jantung yang tidak disadari oleh si penderita. Jantung yang mengalami gangguan koroner tidak mendapatkan oksigen yang cukup sehingga berhenti bekerja.
Bagaimana gejala dari angina?
                Rasa nyeri atau rasa ditekan/terhimpit beban di dada kiri yang menyebar ke lengan kiri bagian dalam dan kadang sampai kepundak, bahu dan leher kiri, bahkan dapat sampai ke kelingking kiri. Rasa nyeri dapat disertai beberapa atau salah satu gejala berikut ini : berkeringat dingin, mual dan muntah, rasa lemas, berdebar dan rasa akan pingsan ( fainting ). Hal ini mengindikasikan bahwa jantung tidak mendapatkan cukup oksigen karena penyumbatan koroner. Angina dapat menjadi peringatan bagi setengah dari mereka yang menderita serangan jantung. Jika Anda sering mengalami hal tersebut, segeralah ke dokter untuk memeriksa jantung Anda

Apa penyebab dari Angina?
                Orang awam menyebutnya angin duduk sedangkan dunia kedokteran menyebutnya Angina pectoris namun keduanya adalah sama, yakni adanya penyempitan atau penyumbatan pada pembuluh darah jantung oleh karena trombosis oleh sel darah yang beku atau thrombus maupun aterosklerosis atau timbunan lemak dalam pembuluh darah yang mengakibatkan pembuluh darah tersumbat.

Bagaimana mencegah terjadinya Angina?
Masyarakat modern dewasa ini hidup dengan resiko besar penyakit jantung. Penyakit ini menduduki urutan pertama penyakit yang banyak membunuh orang Indonesia. Pencegahan dapat dilakukan dengan menjaga agar tekanan darah tetap terkontrol pada riwayat hipertensi, menjaga kadar kolesterol dan gula darah tetap dalam batas normal. Oleh karena itu kita harus memperbaiki pola hidup. Kebiasaan makan junkfood dan makanan yang mengandung kolesterol tinggi menjadi penyebabnya. Pola makan yang baik harus mengikuti pola makan empat sehat lima sempurna. Sehingga efek buruk yang mungkin ada pada makanan yang berlemak dapat dieliminasi dengan adanya makanan yang lain.
                Dan yang terakhir adalah melakukan olahraga teratur. Olahraga adalah solusi klasik dari setiap masalah kesehatan. Olahraga diyakini dan terbukti mampu untuk menjaga kesehatan kita. Jantung akan secara aktif terbiasa bekerja pada keadaan yang prima, sehingga tidak akan ada masalah ketika harus bekerja sedikit lebih keras daripada biasanya.
                Pada usia > 40 tahun terutama laki-laki,sebaiknya dilakukan pemeriksaan jantung 6 bulan satu kali untuk upaya terhadap screening dari angina pectoris.
Bagaimana Penanganan Awal Serangan Angina Pectoris?
1.       Jangan Panik.
2.       Bila penderita sadar : Baringkan/dudukan penderita dengan posisi senyamannya posisi penderita,
Bila penurunan kesadaran : letakkan tubuh penderita dalam posisi telentang dengan posisi tangan diluruskan kesamping.
3.       Berikan udara yang cukup (jangan mengerumuni penderita).
4.       Segera telpon ambulance atau tanyakan orang disekitar anda adakah dokter atau perawat.
5.       Periksa arteri karotis, bila pulse tidak teraba, segera lakukan kompresi/tekanan pada jantung penderita sebanyak 30x dilanjutkan dengan nafas bantuan (dari mulut-ke mulut) sebanyak 2 kali, selama 1 menit atau sampai pertolongan dating (ambulace/tenaga medis)
6.       Prinsipnya semakin cepat penderita yang terkena  serangan jantung mendapat pertolongan maka akan lebih besar peluang penderita untuk tetap hidup.

SUMBER:
1.       https://www.nhlbi.nih.gov
2.       my.americanheart.org


Tidak ada komentar: